76 Kasihan, Koksu Berdandan Pengemis
Sambil berkata begitu,
berulang kali Cing Pang An memperdengarkan suara tertawa mengejek.
Bukan main gusarnya hati semua
orang-orang gagah yang berkumpul di tempat tersebut. Malah Yo Him sendiri
sesungguhnya hampir saja tidak dapat menahan diri, dan dia bermaksud untuk
melompat ke tengah gelanggang guna menghajar Cing Pang An.
Akan tetapi Swat Tocu telah
menahannya mencegahnya agar dapat menahan diri dulu.
Di saat itu Yeh-lu Chi sendiri
telah diliputi kemendongkolan, kemarahan dan juga rasa mendelu yang hebat. Dia
berulang kali membentak dan berusaha mendesak ke tiga orang lawannya. Dalam
keadaan seperti ini, Yeh-lu Chi telah mengempos dan mengerahkan seluruh
kepandaiannya.
Akan tetapi ke tiga orang
lawannya ternyata bukan lawan yang empuk. Mereka bertiga memiliki kepandaian
yang cukup tinggi, setiap tenaga serangan mereka hebat dan dahsyat, dan daya
pertahanan diri mereka kuat bagaikan perbentengan yang sulit ditembus oleh
setiap serangan Yeh-lu Chi.
Karena dari itu, walaupun
telah berlangsung lebih dari duapuluh jurus, akan tetapi Yeh-lu Chi, sebagai
Pangcu dari Kay-pang, masih belum berhasil merubuhkan ke tiga orang lawannya
itu.
Semua anggota Kay-pang yang
menyaksikan peristiwa seperti ini heran dan bingung. Heran karena mereka
menduga di dalam tubuh perkumpulan mereka telah menyelusup banyak sekali musuh
yang menyamar sebagai pengemis. Bingung, karena mereka belum lagi mengetahui
apa yang harus mereka lakukan dalam menghadapi urusan seperti ini.
Waktu itu, beberapa orang
tokoh Kay-pang sudah tidak bisa menahan diri. Malah di antara mereka tampak dua
orang telah melompat ke tengah gelanggang.
Mereka adalah Kan Tianglo, di
mana dia segera menyerang hebat kepada salah seorang lawan Pangcunya. Dan
seorang lawannya adalah Sun Tianglo, dari cabang daerah Kay-pang. Ke dua
pengemis yang menduduki jabatan sebagai Tianglo ini memiliki kepandaian tidak
rendah, di dalam kalangan Kang-ouw jarang ada orang yang bisa menandingi
kepandaian mereka.
Dengan datangnya bala bantuan
seperti ini, Pangcu Kay-pang itu hanya menghadapi seorang lawan, dia bisa
mendesak hebat lawannya yang seorang ini.
Sedangkan ke tiga orang
pengemis yang diduga adalah musuh yang tengah menyamar, telah menghadapinya
dengan mempergunakan kepandaian yang hebat juga. Waktu itu telah terjadi
pertempuran yang seru pada ke tiga pasang lawan tersebut. Angin serangan mereka
berkesiuran menderu-deru.
Disamping itu juga terlihat,
bahwa Pangcu Kay-pang, dihadapan para anggota Kay-pang dan orang-orang gagah,
tidak mau memperlihatkan kelemahannya. Beberapa kali dia berusaha mempersingkat
waktu untuk merubuhkan lawannya.
Usaha dari Yeh-lu Chi memang
hampir berhasil, akan tetapi celakanya lawannya licin seperti belut, karena
dari itu, setiap kali serangan dari Yeh-lu Chi hampir mengenai sasaran,
lawannya masih sanggup mengelakkan diri.
Begitulah pertempuran pada ke
tiga pasang manusia tersebut telah berlangsung sampai limapuluh jurus lebih,
dan waktu itu hanya tampak bahwa mereka terlibat dalam pertempuran yang panjang
sekali.
Sedang pertempuran itu
berlangsung, tiba-tiba di dalam keadaan yang hening dan hanya terdengar suara
menderu angin serangan orang-orang yang tengah bertempur tersebut, meledak
suara tertawa berkakakan yang sangat keras dan nyaring menggetarkan sekitar
tempat tersebut.
Semua orang yang berkumpul di
dalam rapat besar Kay-pang jadi berdetak hati mereka, karena terkejut dan
heran. Didengar dari suara tertawa yang begitu hebat, tentunya orang yang
mengeluarkan suara tertawa tersebut memiliki lweekang yang sangat tinggi
sekali.
Sedangkan pengemis-pengemis
dari tingkatan muda telah memandang sekeliling mereka, tampaknya mereka memang
ingin mengetahui tokoh sakti mana yang telah hadir di dalam rapat besar kaum
mereka.
Berbareng dengan habisnya suara
tertawa yang keras dan nyaring itu, tampak sesosok tubuh yang tinggi besar
melesat keluar.
Itulah seorang pengemis yang
tinggi besar dan agak gemuk. Dia telah tertawa lagi sangat keras. Dilihat dari
gerakan tubuhnya yang begitu lincah luar biasa, ginkangnya sangat tinggi
sekali.
Semua orang jadi menduga-duga
entah siapa orang yang bertubuh tinggi besar ini, yang menyamar sebagai
pengemis itu?
Yo Ko sendiri seperti
mengenali suara tertawa orang tersebut, akan tetapi dia belum dapat memastikan
entah siapa orang tersebut, karena Yo Ko sendiri merasa lupa-lupa ingat
disebabkan dandanan dari orang bertubuh tinggi besar itu sebagai pengemis.
Orang yang bertubuh tinggi
besar itu telah berkata dengan suara yang tawar: “Hemmmm, Yeh-lu Chi, memang
bagus tindakan dan ambisimu yang ingin menghasut Kay-pang buat menentang
pemerintah kerajaan yang ada.....
“Baiklah! Jika memang engkau
masih berusaha buat menentang pemerintah dan mengajak serta menghasut pihak
Kay-pang untuk memusuhi kerajaan, hemm, hemm, aku sebagai salah seorang angota
Kay-pang, yang pertama-tama menentang niatmu yang buruk, yang akan menyeret
Kay-pang ke tepi jurang kehancuran.....!”
Waktu itu lawan Yeh-lu Chi
telah melompat mundur, sehingga Yeh-lu Chi bisa berhadapan dengan orang
bertubuh tinggi besar itu yang diawasinya dengan sorot mata yang tajam sekali.
“Siapa kau? Tentunya kau bukan
anggota Kay-pang. Lihatlah, cara berpakaianmu saja tidak benar. Tidak ada
seorang anggota Kay-pang yang berpakaian seperti itu, dengan mempergunakan ikat
pinggang berwarna putih!”
Mendengar teguran Yeh-lu Chi,
pengemis bertubuh tinggi besar tersebut tertawa bergelak-gelak lagi.
Pengemis-pengemis dari tingkatan bawah merasakan tanah yang mereka injak
bergetar sangat keras sekali, seperti juga terjadi gempa bumi.
Dalam keadaan seperti ini,
segera juga Yeh-lu Chi menyalurkan tenaga lweekangnya, dia berseru nyaring,
buat menindih suara tertawa pengemis bertubuh tinggi besar tersebut.
Sedangkan Yo Ko segera
teringat pada seseorang, dia menepuk lututnya.
“Akhhh, mungkinkah dia?!”
menggumam Yo Ko.
“Siapa?!” tanya Yo Him yang
mendengar gumam ayahnya tersebut.
“Siapa lagi jika bukan Tiat To
Hoat-ong!” menyahuti Yo Ko.
Yo Him memperhatikan pengemis
bertubuh tinggi besar tersebut.
Memang jika diperhatikan
baik-baik dan seksama, maka akan terlihat tanda-tanda bahwa pengemis bertubuh
tinggi besar tersebut mirip dengan keadaan Tiat To Hoat-ong. Hanya saja
disebabkan dia menyamar sebagai pengemis, karena dari itu, tidak bisa orang
segera mengenalinya.
Sedangkan Yo Ko sendiri
mengenalinya dari suara tertawanya itu, dan juga telah dapat memperbandingkan
keadaan bentuk tubuh orang itu yang sama dengan bentuk tubuh Tiat To Hoat-ong,
yang membuat dia bisa menduganya bahwa pengemis bertubuh tinggi besar tersebut
tidak lain dari Tiat To Hoat-ong.
Yo Him setelah memperhatikan
beberapa saat, akhirnya mengangguk.
“Ya, memang jika dilihat dari
keadaan bentuk tubuhnya dan gaya bicaranya, pengemis ini tidak lain dari Tiat
To Hoat-ong! Hm, ternyata dia sendiri yang memimpin anak buahnya buat manyamar
sebagai pengemis-pengemis dan menyelusup ke dalam rapat besar Kay-pang.....!”
Setelah berkata begitu, Yo Him
menoleh kepada ayahnya, katanya: “Thia-thia, apakah aku boleh turun ke
gelanggang menghadapinya?!”
Yo Ko menggeleng perlahan.
“Biarkan saja Yeh-lu Pangcu
yang mengurus persoalan rumah tangga Kay-pang ini! Jika memang kelak Kay-pang
menghadapi ancaman yang hebat, barulah terpaksa kita mencampurinya! Selama
Yeh-lu Pangcu masih sanggup buat menghadapi keadaan dan situasi seperti sekarang,
kita orang luar tidak bisa mencampurinya dulu.....!”
Waktu Yo Ko berkata sampai di
situ, pengemis bertubuh tinggi besar yang diduga adalah Tiat To Hoat-ong yang
tengah menyamar dan telah mencoreng-corengkan wajahnya dengan segala cairan
warna hitam dan merah, membuat sulit dikenali, telah berkata dengan sikap yang
angkuh dan congkak. Suaranya nyaring menggetarkan keras sekali, seperti juga
menggetarkan tempat tersebut, di mana waktu berkata-kata seperti itu, Tiat To
Hoat-ong mempergunakan tenaga lweekangnya yang sempurna. Karena suaranya itu
bagaikan apa yang disebut sebagai raungan harimau dan pekik dari rajawali, di
mana suaranya menggetarkan dan menggoncangkan perasaan dari para pengemis yang
pada golongan empat karung ke bawah.
“Hemmm, Yeh-lu Chi, sekarang
aku ingin tegaskan! Sebagai salah seorang anggota Kay-pang, aku berhak untuk
mengetahui, sampai di mana kemampuan Pangcu kami ini memimpin kami! Karenanya,
sekarang ingin kutanyakan, jika memang engkau bermaksud mengajak kami buat
menentang pemerintahan Boan-ciu, apakah engkau telah mcmiliki pegangan buat
menghadapi kekuatan angkatan perang kerajaan?!”
Yeh-lu Chi tidak segera
menyahuti, dia mengawasi pengemis tinggi besar tersebut dengan sorot mata yang
sangat tajam kemudian katanya: “Hemmm, dengan bertanya seperti itu engkau
seakan-akan memang anggota Kay-pang! Akan tetapi kami telah mengetahui bahwa
kau adalah orang-orang Boan-ciu yang menyelusup ke mari karena dari itu, jangan
sekali-kali engkau berpikir dapat mengadu domba dan memecah belah kami satu
dengan yang lainnya!”
Orang yang bertubuh tinggi
besar, yang diduga adalah Tiat To Hoat-ong yang tengah menyamar itu,
memperdengarkan suara tertawanya yacg sangat nyaring, katanya: “Baiklah! Engkau
tidak bersedia menjawab pertanyaanku, karena dari itu tidak ada harganya aku
menghormati dirimu sebagai Pangcu kami lagi!”
Baru saja orang bertubuh
tinggi tersebut berkata sampai di situ, Yeh-lu Chi dengan sengit telah berkata:
“Hemm, engkau tidak perlu menghasut seperti itu, karena walaupun bagaimana kami
dari pihak Kay-pang tidak bisa berhianat terhadap tanah air sendiri dan
berteman dengan musuh untuk menginjak-injak negara sendiri! Walaupun kami harus
membuang jiwa, kami puas, karena kami akan berusaha untuk tetap bersetia kepada
negeri kami, kami mati dengan terhormat......!”
Pengemis bertubuh tinggi besar
itu tertawa bergelak. Dia melirik kepada Kan Tianglo dan Sun Tianglo, di mana
ke dua Tianglo inipun sudah tidak bertempur terus, ke dua lawannya telah
melompat mundur.
Setelah mengawasi sekian lama,
barulah pengemis bertubuh tinggi besar tersebut berkata dengan suara nyaring:
“Walaupun Kay-pang merupakan perkumpulan yang cukup besar dan kuat dengan
anggotanya yang cukup banyak, akan tetapi tetap saja tidak bisa dipersamakan
dengan kekuatan kerajaan, di mana pihak kerajaan memiliki laksaan kekuatan
tentara perangnya. Dengan demikian, jika Kay-pang bentrok dengan pihak
kerajaan, niscaya Kay-pang akan hancur dan dibasmi musnah oleh pihak kerajaan!”
Waktu berkata begitu, tampak
pengemis bertubuh tinggi besar tersebut bicara dengan bersemangat sekali,
karena dia tampaknya memang bermaksud membakar semangat dari pengemis-pengemis
lainnya.
Banyak di antara
pengemis-pengemis golongan empat karung ke bawah telah kasak kusuk.
“Dan cobalah kalian pikirkan!”
teriak pengemis bertubuh tinggi besar yang diduganya adalah Tiat To Hoat-ong
yang tengah menyamar itu. “Jika saja pihak kerajaan membasmi Kay-pang, dan kita
musnah, bukankah hal ini harus dibuat sayang, di mana Kay-pang telah didirikan
dengan bersusah payah dan akhirnya harus musnah di tangan pangcu kita yang
sekarang, yang tidak bisa melihat keadaan dan telah menyeret kita ke tepi
jurang kehancuran.
Sambil bertanya begitu, dan
berkata dengan suara yang sangat nyaring, tampak pengemis bertubuh tinggi besar
yang diduga adalah Tiat To Hoat-ong tersebut telah menyapu sekelilingnya dengan
sorot mata yang sangat tajam.
Rupanya banyak juga
pengemis-pengemis yang tergerak hatinya.
Yeh-lu Chi menyadari, jika
memang pengemis bertubuh tinggi besar tersebut berbicara terus, niscaya akan
menyebabkan banyak pengemis yang terpengaruh oleh kata-katanya ini. Dan itu
berarti memecah belahkan kekuatan Kay-pang, yang akan menderita kerugian tidak
kecil buat Kay-pang sendiri. Karena dari itu, walaupun bagaimana tampak Yeh-lu
Chi berusaha untuk mencegah pengemis bertubuh tinggi besar tersebut berbicara
lebih jauh.
Waktu dilihatnya pengemis
bertubuh tinggi besar itu ingin meneruskan perkataannya lagi tanpa membuang
waktu Yeh-lu Chi telah menjejakkan kakinya, tubuhnya dengan ringan telah
melompat. Gerakan yang dilakukannya sangat luar biasa sekali, sehingga tubuhnya
melesat sebat dengan sepasang tangan yang bergerak menghantam dengan dahsyat.
Akan tetapi pengemis bertubuh
tinggi besar tersebut juga rupanya sudah mengetahui bahwa Yeh-lu Chi suatu
waktu akan menyerangnya seperti itu.
Dia memang sudah bersiap dan
berwaspada, karenanya, begitu serangan Yeh-lu Chi menyambar datang, cepat
sekali pengemis bertubuh tinggi besar tersebut membentak dengan suara
mengguntur. Tanpa menantikan serangan Yeh-lu Chi tiba, dia telah menghantam
lebih dulu dengan kekuatan yang sangat hebat sekali.
Tenaga serangan yang
dipergunakan benar-benar sangat dahsyat sekali. Dan setiap serangan yang
dilakukan pengemis bertubuh tinggi besar tersebut berlainan sekali dengan cara
menyerang ke empat pengemis terlebih dulu, Cing Pang An, karena serangan
pengemis bertubuh tinggi besar mendatangkan hawa yang panas sekali.
Yeh-lu Chi sendiri terkejut
menerima serangan yang mengandung hawa begitu panas, cepat-cepat ia berusaha
untuk menghindarkan diri dan membatalkan serangannya sendiri.
Akan tetapi tampaknya pengemis
bertubuh tinggi besar tersebut tidak mau sudah sampai di situ saja. Cepat
sekali dia telah menyerang dengan cepat dan beruntun dengan tenaga dalam yang
kian panas dan hebat menerjang kepada Yeh-lu Chi.
Akan tetapi Yeh-lu Chi sendiri
memang bukan orang yang terlalu lemah. Dia murid tunggal Ciu Pek Thong,
disamping itu juga diapun sebagai Pangcu dari Kay-pang, karena dari itu,
kepandaiannyapun tidak bisa diremehkan.
Hanya saja tenaga serangan
dari lawannya yang seorang ini membuat Yeh-lu Chi jadi heran dan takjub
disamping perasaan kaget. Sebab disamping kuatnya tenaga dalam itu, yang
mungkin bisa menindih kekuatan tenaga dalamnya sendiri, serangan dari pengemis
bertubuh tinggi besar tersebut mengandung hawa yang panas bukan main, sehingga
membuat dia seperti terbakar.
Cepat luar biasa Yeh-lu Chi
berteriak sambil menyingkir.
Melihat cara menyerang
pengemis bertubuh tinggi besar itu, sepasang alis Yo Ko jadi bergerak, karena
segera dia mengenali, bahwa cara menyerang dari pengemis bertubuh tinggi besar
tersebut adalah ilmu Soboc, semacam ilmu yang hebat sekali dan hanya dimiliki
oleh Tiat To Hoat-ong!
Maka dari itu, Yo Ko berpikir:
“Yeh-lu Chi tidak mungkin sanggup menghadapi Tiat To Hoat-ong. Tampaknya
pergolakan di tempat tersebut akan meledak hebat sekali, karena Tiat To
Hoat-ong yang telah memimpin rombongannya. Tentu saja kawan-kawan Koksu dari
Mongolia tersebut pun bukan orang sembarangan, karena dari itu, aku harus
cepat-cepat turun tangan, buat menyelesaikan urusan ini, tidak menanti sampai
jatuh korban yang terlalu banyak.....!”
Karena bepikir begitu, tanpa
berkata suatu apapun juga tampak Yo Ko tahu-tahu telah melompat dari tempat
duduknya. Tubuhnya bergerak ringan, dan dengan mempergunakan tangan tunggalnya
yang sebelah kiri, Yo Ko mengibas. Kibasan yang dilakukan oleh Yo Ko ternyata
memiliki arti yang sangat penting sekali buat Yeh-lu Chi.
Waktu itu Yeh-lu Chi tengah
diserang oleh Tiat To Hoat-ong, dan dia juga tengah berusaha menghindarkan diri
dari terjangan yang mengandung maut tersebut. Akan tetapi justru memang
terlihat, tenaga Soboc yang dilancarkan oleh Tiat To Hoat-ong merupakan
serangan yang sulit dihadapinya.
Dan bertepatan di waktu Yeh-lu
Chi merasa dirinya terdesak seperti itu, Yo Ko telah mendatangi, dan kibasan
tangannya itu justru bertepatan untuk menangkis dan memunahkan tenaga sarangan
Tiat To Hoat-ong.
Ilmu Soboc, yaitu tenaga
serangan yang sangat panas sekali.
Walaupun Yo Ko hanya mengibas,
akan tetapi lweekang yang dimiliki Yo Ko sangat sempurna sekali. Di jaman itu,
boleh dibilang sudah tidak ada orang yang sanggup menandingi kesempurnaan
tenaga dalam Yo Ko, bahkan itupun juga terlihat jelas, betapa akibat kibasan lengan
baju yang sebelah kiri, telah membuat pukulan ilmu Soboc tersebut jadi punah,
sehingga Yeh-lu Chi tidak terancam lebih jauh.
Dalam keadaan seperti ini
terlihat jelas, betapa pengemis bertubuh tinggi besar tersebut diliputi
kemurkaan yang sangat.
Sejak tadi dia memang telah
melihat Yo Ko berada di dalam rombongan para orang gagah lainnya, akan tetapi
rupanya pengemis bertubuh tinggi besar itu, yang sebenarnya tak lain dari Tiat
To Hoat-ong yang tengah menyamar, tidak merasa gentar. Karena memang dia telah
membawa anak buahnya yang tidak sedikit jumlahnya. Di samping itu, semua anak
buahnya juga memiliki ilmu dan kepandaian yang tinggi sekali.
Dalam keadaan demikian, di
mana serangan ilmu Sobocnya telah dipunahkan oleh Yo Ko hanya dengan
mempergunakan kibasan tangan kirinya, membuat Tiat To Hoat-ong jadi murka dan
penasaran.
“Hem orang she Yo!” katanya
dengan suara yang bengis. “Rupanya engkau ingin menjadi pemberontak yang tidak
kenal selatan! Baik! Hari ini aku bersama-sama dengan kawan-kawan yang tahu
melihat kebaikan dari pemerintahan yang ada sekarang, ingin membuka mata
kalian! Orang she Yo ini akan kami binasakan.....!”
Tiat To Hoat-ong bukan hanya
sekedar berkata begitu saja, disertai dengan bentakan yang sangat bengis, ke
dua tangannya telah bergerak bergantian.
Dari ke dua telapak tangannya
itu bergantian mengalir keluar hawa pukulan yang mengandung sifat yang sangat
panas sekali bagaikan api.
Yo Ko tidak jeri menghadapi
ilmu Soboc Tiat To Hoat-ong tersebut.
Sambil tertawa dingin, Yo Ko telah
berkata mengejek: “Hemmm, sungguh harus dibuat kasihan, seorang Koksu yang
memiliki kemuliaan begitu tinggi dan selalu berdiam di dalam istana yang mewah,
ternyata demikian rela dan ikhlas buat menjadi seorang pengemis yang mesum dan
kotor? Sungguh membuat kagum semua orang rimba persilatan...... Sungguh
mengagumkan sekali!” Dan setelah berkata begitu, Yo Ko sengaja memperdengarkan
suara tertawa mengejek beberapa kali.
Dengan tidak mengucapkan
makian atau bantahan, cepat sekali dua tangannya bergerak lebih hebat.
Yo Ko pun tidak tinggal diam.
Dengan tangan tunggalnya dia menghadapi setiap serangan yang dilakukan Tiat To
Hoat-ong.
Dengan hanya gunakan tangan
tunggal ternyata Yo Ko bisa menghadapi setiap serangan Tiat To Hoat-ong yang
dipunahkan dengan mudah. Malah setiap kali terdapat kesempatan tentu dia akan
balas menyerang.
Jika serangan dari Tiat To
Hoat-ong yang mempergunakan tenaga Soboc nya bersifat panas, justru Yo Ko
memiliki kekuatan yang bisa dikeluarkan sekehendak hatinya, sebentar dingin,
sebentar panas, sebentar keras, dan sebentar lagi lembut. Dengan demikian
membuat Tiat To Hoat-ong sementara waktu tidak bisa berdaya menghadapi Yo Ko.
Walaupun Tiat To Hoat-ong
belakangan ini berhasil menembus tingkat pelajaran ilmu Sobocnya sampai pada
tingkat kesembilan, akan tetapi justru lweekangnya masih kalah setingkat
dibandingkan dengan Yo Ko.
Waktu itu Yo Ko dalam
enam-tujuh jurus juga telah memperhatikan cara menyerang lawannya.
Setiap kali Tiat To Hoat-ong
menggerakkan tangannya, di mana telah terpantul kekuatan tenaga dalam yang
sangat hebat sekali dan sangat panas. Tampak Yo Ko berkelit menjauhi diri.
Setiap serangan yang
dilakukannya juga mengandung bermacam-macam kekuatan dan membuat ilmu mujijat
dari Tiat To Hoat-ong yang begitu hebat, yaitu Soboc, tidak bisa mendesak Yo
Ko.
Sedangkan Yo Ko sendiri, bisa
menghadapi setiap serangan yang dilancarkan dari Tiat To Hoat-ong dengan mudah,
sehingga tidak terlihat tanda-tanda bahwa dia terdesak. Akan tetapi tetap saja
di dalam hatinya Yo Ko sendiri terkejut melihat kemajuan yang telah dicapai
oleh Tiat To Hoat-ong.
Jika memang dua atau tiga
tahun yang lalu Yo Ko harus menghadapi ilmu Soboc Tiat To Hoat-ong dalam
tingkatan setinggi ini, tentu tidak mudah buat Yo Ko merubuhkannya. Akan tetapi
karena Yo Ko selain memiliki otak yang sangat cerdik dan ilmu yang telah
sempurna, diapun dapat berpikir dengan baik sekali, di mana dia tidak menuruti
bisikan hatinya buat menyerang terlalu hebat kepada Tiat To Hoat-ong. Dia hanya
menerima setiap setiap serangan lawannya, buat mengawasi dengan pengamatan yang
cermat dan mencari kelemahan dari lawannya itu, agar dia dapat turunkan tangan
kelak buat melumpuhkan Koksu negara tersebut.