![]() |
Pengarang: Kho Ping Hoo
Seri: Serial Bu Kek Siansu
Halaman: 34 Bab
|
Cinta Bernoda Darah yaitu episode ke-3 dari serial Bu Kek Sian Su yang ditulis oleh A. S. Kho Ping Hoo. Tuturan ini menyambung terus cerita sebelumnya episode ke-2 Suling Emas. Tuturan dalam episode ini nantinya akan dilanjutkan dalam episode berikutnya berjudul Mutiara Hitam.
Dalam episode ini, keluarga Kam (keluarga Suling Emas) akan meneruskan kiprahnya sbg protagonis utama, sedangkan marga Suma baru akan memulainya, meski kebanyakan sbg antagonis. Episode ini akan meneruskan kembali petualangan Pendekar Suling Emas Kam Bu Song.
Episode ini diawali sebagian tahun setelah episode sebelumnya. Di puncak Thai-san, permulaan musim semi, banyak berdatangan manusia yang menginginkan persangkaan petuah dari Bu Kek Siansu, termasuk di selangnya yaitu tokoh-tokoh dari partai-partai ternama dunia persilatan. Namun ketenangan puncak menjadi ternoda masa tiba-tiba datang 3 orang dari Thian-te Liok-koai (Enam Setan Dunia), yaitu: Hek-giam-lo (Maut Hitam) Bayisan, It-gan Kai-ong (Raja Pengemis Mata Satu) Pouw Kee Lui, dan Siang-mou Sin-ni (Dewi Rambut Harum) Coa Kim Bwee. Mareka lantas membunuhi anggota dari partai-partai ternama itu hanya sebagai kesenangan.
Kim-siauw-eng (Pendekar Suling Emas) Kam Bu Song yang datang selanjutnya malah ditawur oleh ketiganya, meski secara diam-diam Bu Kek Siansu membantunya dan berproduksi ketiga penjahat itu kabur. Bu Kek Siansu lantas menurunkan 2 pengetahuan baru kepada Kam Bu Song sama dengan wataknya sbg orang lurus dan terpelajar. Setelah kepergian Kam Bu Song, ketiga penjahat itu muncul lagi dan menginginkan Bu Kek Siansu menurunkan pengetahuan yang sama dengan yang tadi diberikan pada Kam Bu Song. Namun karena dasar berbeda, mereka bukannya nasihat tapi malah menganggap Bu Kek Siansu mengolok-olok mereka, marah karena itu, mereka menyerang Bu Kek Siansu dan merampas khim (kecapi) serta kitab Tiong Yong kepunyaannya.
- Bab 01 - Pegunungan Thai-San
- Bab 02 - Ilmu Sastra Angin dan Mega
- Bab 03 - Tiga Anak Jenderal
- Bab 04 - Surat Perpisahan
- Bab 05 - Terpisah Satu Demi Satu
- Bab 06 - Putri Khitan
- Bab 07 - Gedung Merah
- Bab 08 - Tiga Putri Palsu
- Bab 09 - Penolong Misterius
- Bab 10 - Perpustakaan Istana
- Bab 11 - Tiga Permintaan
- Bab 12 - Perjalanan Ke Nan-cao
- Bab 13 -Telapak Kaki
- Bab 14 - HUT Beng-Kauw
- Bab 15 - Puteri Yalin
- Bab 16 - Terowongan Bawah Tanah
- Bab 17 - Tujuh Peti Mati
- Bab 18 - Pembunuh Jenderal Kam
- Bab 19 - Pertemuan Dengan Ibu
- Bab 20 - Kematian Kakek dan Ibu Tercinta
- Bab 21 -Dosa Ibu Kandung
- Bab 22 - Pembelaan Bu Kek Siansu
- Bab 23 - Patah Hati
- Bab 24 - Tongkat Pusaka Beng-Kauw
- Bab 25 - Ziarah Ke Makam
- Bab 26 - Terjebak Di Gua Rahasia
- Bab 27 - Wasiat Liu Lu Sian
- Bab 28 - Racun Kelelawar
- Bab 29 - Dewa Obat
- Bab 30 - Pertemuan Adu Kepadandaian
- Bab 31 - Dua Dewa, Dua Kutub
- Bab 32 - Kekasihku Musuhku
- Bab 33 - Anak Patriot, Ayah Pemberontak
- Bab 34 - Pengangkatan Ratu Khitan (TAMAT)