Harpa Iblis Jari Sakti Chapter 60

Bukan main terkejutnya Lu Leng dan Tam Goat Hua. Mendadak patung batu pun berputar dan lempengan batu yang ada di tangan patung itu meluncur ke arah mereka berdua. Tam Goat Hua dan Lu Leng terkejut, namun buru-buru mereka berdua meloncat ke samping sehingga lempengan batu itu tidak melukai Lu Leng dan Tam Goat Hua.

"Braaak!" lempengan batu itu jatuh ke lantai dan hancur berantakan seketika.

Sedangkan kedua belah tangan batu itu pun bergerak, tangan kanan menunjuk ke arah selatan, dan tangan kiri menunjuk ke arah utara. Pada lengan kanan terukir beberapa huruf ‘Kalau ingin mayat utuh, melewati jalan ini’. Di lengan kiri juga terukir beberapa huruf ‘Kalau ingin mayat hancur, melewati jalan ini’. Setelah Lu Leng dan Tam Goat Hua membaca tuIisan-tulisan itu, mereka berdua pun tertawa getir!

Tam Goat Hua bertanya, "Adik Leng, kita harus melewati jalan yang mana?"

Lu Leng menyahut, "Lewat mana pun harus mati, perduli amat dengan mayat utuh dan mayat hancur! Tentunya kita harus melewati jalan ‘Mayat Hancur’. Walau pun jalan itu sangat berbahaya kita justru harus lewat sana!"

Tam Goat Hua manggut-manggut. "Baik!"

Mereka berdua menuju ke arah kiri. Ketika baru masuk ke sana mendadak lantai yang mereka injak bergerak ke bawah, kemudian terdengar suara menderu-deru dan kelebatan cahaya yang menyilaukan mengarah pada mereka. Bukan main terkejutnya Tam Goat Hua dan Lu Leng karena yang mengarah mereka adalah senjata tajam. Badan mereka mengikuti lantai itu merosot ke bawah, padahal lantai yang mereka injak hanya tiga meter persegi, lagi-pula di sekeliling mereka adalah dinding batu.

Senjata-senjata tajam itu meluncur ke luar dari sebelah dinding batu itu sehingga membuat mereka tidak bisa berkelit! Untung dari tadi Lu Leng telah menyiapkan golok pusaka Su Yang To di tangannya. Begitu melihat cahaya berkelebat-kelebat ke arah mereka, dia langsung menarik Tam Goat Hua ke belakangnya sekaligus memutar-mutarkan golok pusaka Su Yang To itu! Terdengar suara benturan senjata, puluhan senjata tajam yang meluncur ke arah mereka tertangkis kutung semua lalu jatuh ke bawah! Sementara lantai yang mereka injak itu sudah berhenti merosot.

Setelah berhasil melewati perangkap itu, hati Lu Leng dan Tam Goat Hua pun agak tenang. Mereka melihat ke depan, di situ terdapat sebuah lorong.

Tam Goat Hua berkata, "Adik Leng, kalau di dalam lorong itu ada perangkap, sulit bagi kita untuk menghindarinya!"

Lu Leng mendongakkan kepala memandang ke atas. Sebetulnya dia ingin melalui atas, tetapi ternyata lubang tersebut sudah tertutup oleh sebuah batu yang besar sekali. Setelah berpikir sejenak barulah dia berkata, "Kakak Goat, aku pikir Thian Sun Sianjin yang bisa ke luar masuk Lorong Rahasia ini dengan selamat juga mengalami hal yang sama seperti kita sekarang! Apabila kita tidak berani maju, apakah kita harus terus menunggu di sini?"

Tam Goat Hua manggut-manggut. Gadis itu segera mengeluarkan rantai besinya, kemudian diayunkan ke depan. Lu Leng juga cepat-cepat melancarkan sebuah pukulan, mengeluarkan jurus It Ci Keng Thian (Satu jari Mengejutkan Langit)!

"Blam! Bum!" terdengar suara yang amat dahsyat, setelah itu terdengar lagi suara benturan yang dahsyat sekaIi. "Blaammm!"

Ternyata kedua belah dinding lorong yang ada di depan mereka telah menutup jadi satu. Seandainya tadi Lu Leng dan Tam Goat Hua masuk ke dalam, mereka berdua niscaya akan terjepit gepeng! Walau pun mereka berdua terhindar dari perangkap itu, tanpa dapat dicegah sekujur badan tetap mengucurkan keringat dingin! Berselang sesaat mendadak terdengar suara berderak.

"Kreek...!" dinding batu sebelah kanan terbuka.

Tampak sebuah lorong lain yang gelap gulita. Mereka segera mengangkat obor untuk menerangi lorong tersebut.

Seketika Lu Leng membentak, "Siapa di dalam?!"

Ternyata di dalam lorong itu terdapat sesuatu yang berdiri tegak seperti orang hidup! Setelah membentak barulah Lu Leng tahu bahwa itu adalah sebuah patung manusia yang dibuat dari batu! Hal lain yang cukup mengejutkan adalah adanya tengkorak di bawah kaki patung, di mana kepala tengkorak telah hancur sedangkan tulang-tulangnya yang lain masih utuh. Tam Goat Hua dan Lu Leng saling memandang.

Berselang sesaat Lu Leng menghela nafas seraya berkata, "Entah kapan orang itu memasuki Lorong Rahasia ini, akhirnya harus binasa di sini!"

Setelah menyaksikan tengkorak itu, sekujur badan Tam Goat Hua menjadi merinding. Karena itu tak tertahan dia jadi menggigil seperti kedinginan! Hal ini karena Tam Goat Hua terus berpikir bahwa kemungkinan besar dia dan Lu Leng juga akan berubah jadi tengkorak di dalam Lorong Rahasia ini.

Sementara itu Lu Leng masih diam dan berpikir. Mendadak dia berkata, "Kakak Goat, aku teringat akan satu hal!"

Tam Goat Hua segera bertanya, "Hal apa?"

Lu Leng menyahut serius, "Ketika nona Han dan saudara Tam memasuki Lorong Rahasia, tak lama kemudian kita pun mendengar suara bentakan nona Han, yaitu ‘Siapa?’ Benar begitu, bukan?”

Mendengar itu hati Tam Goat Hua jadi tergerak. "Betul! Apakah begitu mereka berdua memasuki Lorong Rahasia lantas bertemu orang-orangan batu ini?"

Lu Leng menyahut, "Di dalam Lorong Rahasia banyak sekali perangkapnya! Mungkin sebelum sampai di sini mereka berdua telah tertimpa malapetaka!"

Tam Goat Hua tersenyum getir. "Entah di mana mereka mengalami kejadian di luar dugaan itu!"

Lu Leng diam, kemudian maju dua langkah sambil memutar-mutarkan golok pusaka Su Yang To untuk melindungi diri. Tam Goat Hua pun segera mengikuti di belakangnya. Mereka mendekati orang-orangan batu itu. Walau hanya terpisah dua depa, namun patung batu itu tetap berdiri tak bergeming di tempat. Lu Leng dan Tam Goat Hua memperhatikan patung tersebut. Terlihat oleh mereka bahu patung itu telah terpapas sedikit, kelihatannya seperti terpapas oleh senjata Liat Hwe Soh Sim Lun milik Han Giok Shia! Setelah memperhatikan lebih teliti, mendadak Lu Leng mengayunkan golok pusaka Su Yang To membabat pinggang patung tersebut.

"Trang!"

Su Yang To adalah golok pusaka yang dapat membelah batu, besi dan lain sebagainya! Tidak heran golok pusaka Su Yang To berhasil membabat masuk ke pinggang patung itu. Mendadak saja di empat penjuru terdengar suara ledakan tak henti-hentinya, bahkan terdengar pula suara angin menderu-deru sehingga obor di tangan mereka terhembus padam. Seketika keadaan menjadi gelap gulita!

Betapa terkejutnya Lu Leng! Cepat-cepat ia mencabut golok pusaka Su Yang To sekaligus menggenggam lengan Tam Goat Hua erat-erat, lalu menggerakkan golok pusaka Su Yang To, mengeluarkan Thian Hou Sam Sek (Tiga Jurus Harimau Langit) untuk melindungi diri. Berulang hingga sembilan kali barulah angin yang menderu-deru itu reda!

Tiba-tiba lantai yang mereka injak berputar-putar cepat sekali! Entah berapa lama kemudian di depan mata mereka muncul cahaya hijau yang remang-remang dan lantai yang mereka injak itu pun berhenti berputar. Lu Leng dan Tam Goat Hua segera memandang ke depan, ternyata ada lagi sebuah lorong yang lebar dan panjang. Cahaya yang kehijau-hijauan itu terpancar ke luar dari dinding lorong tersebut.

Begitu melihat lorong itu Lu Leng justru bersorak sambil berkata, "Kakak Goat, memang yang ini!"

Tam Goat Hua tercengang. "Yang ini? Adik Leng, apa maksudmu?"

"Ketika aku ikut Seh-locianpwee masuk, justru di sini...," mendadak Lu Leng berhenti. Sambil mendongakkan kepala, jari telunjuknya mengarah ke atas seraya berkata, "Kakak Goat, lihatlah!"

Tam Goat Hua pun mendongakkan kepala. Tampak di langit-langit lorong itu terukir beberapa baris tulisan yang berbunyi, ‘Empat puluh sembilan Algojo, Lorong Rahasia Menembus Langit, baru mulai dari sini. Apa yang dialami tadi hanya merupakan perangkap kecil saja!

Setelah membaca tulisan itu, Lu Leng dan Tam Goat Hua pun menghitung patung batu yang berada di kedua sisi lorong. Setiap sisi terdapat dua puluh empat patung dan yang satu lagi berdiri di tengah-tengah ujung lorong.

Lu Leng menunjuk patung batu yang di tengah-tengah ujung seraya berkata, "Kakak Goat, setelah patung yang di ujung itu terdapat sebuah goa. Apakah kau melihat goa itu?"

Tam Goat Hua mengangguk. "Sudah kulihat!"

Lu Leng memberitahukan, "Begitu memasuki goa itu, kita sudah berada di dalam gudang pusaka Seh-locianpwee!"

Tam Goat Hua tertegun. Saking terharu tanpa sadar dia mengucurkan air mata. Dengan terisak-isak dia berkata, "Adik Leng, coba pikir! Kita sudah sampai di sini, namun masih belum melihat jejak mereka! Sudah pasti mereka... mereka...," berkata sampai di situ Tam Goat Hua sudah tidak mampu melanjutkan. Kembali dia menangis terisak-isak!

Lu Leng memperhatikan lorong itu. Baik lantai, dinding mau pun empat puluh sembilan patung batu tersebut semuanya kelihatan bersih, sama sekali tidak ternoda darah. Melihat keadaan ini dia berkata, "Kakak Goat, aku yakin mereka belum mengalami musibah! Kau lihat tempat ini, tidak ada noda darah sedikit pun. Mungkinkah mereka belum sampai di tempat ini?"

Tam Goat Hua menghela nafas panjang. "Urusan sudah begini, lebih dulu kita maju ke depan baru dibicarakan lagi!"

Lu Leng manggut-manggut.

Mereka berdua melangkah ke depan dengan hati-hati sekali. Setelah berjalan selangkah dan tidak tampak reaksi apa pun, barulah mereka menarik nafas dalam-dalam. Kemudian mereka maju selangkah lagi, juga tiada reaksi apa pun! Mereka terus maju. Beberapa langkah kemudian mereka sudah sampai di tengah-tengah orang-orangan batu pertama dan orang-orangan batu ke dua! Mereka bertambah hati-hati, sebab bila terdapat perangkap pasti akan segera bergerak!

Benar juga dugaan mereka! Ketika mereka baru berjalan selangkah di tempat itu, mendadak tanah yang diinjak sedikit jeblos ke dalam. Pada waktu bersamaan terdengar pula suara berdesir. Terlihat semacam sari tersembur ke luar dari mulut kedua orang batu itu, cepat laksana kilat mengarah Lu Leng dan Tam Goat Hua! Untung mereka berdua sudah bersiap dari tadi, mereka segera bergerak cepat maju setengah langkah! Semburan sari itu jatuh ke tanah, seketika mengepul asap putih! Walau mereka berdua telah bergerak dengan cepat, ternyata masih juga terpercik beberapa tetes. Pakaian mereka yang terkena percikan itu mengepulkan sedikit asap dan langsung berubah menjadi kuning dan berlubang!

Lu Leng dan Tam Goat Hua menarik nafas, mereka terpaku berdiri tak bergerak di tempat. Orang-orangan batu itu satu sama lain berjarak setengah depa. Setelah maju setengah langkah, mereka telah berdiri di tengah-tengah kedua orang-orangan batu, tapi kali ini kedua orang-orangan batu itu tidak menyemburkan sari beracun lagi.

Tam Goat Hua berkata, "Adik Leng, kali ini kita boleh berjalan selangkah lagi, mungkin tidak akan terjadi apa-apa!"

"Kakak Goat, aku takut urusan tidak sedemikian gampang! Kalau gampang, tentunya kita bisa melewati Lorong Rahasia Menembus Langit!"

"Kruk! Kruk! Kruk! Kruk!" mendadak terdengar suara berturut-turut tujuh delapan kali.

Di hadapan mereka, tepat di tengah-tengah orang-orangan batu itu muncul belasan lubang bundar. Di dalam lubang bundar itu tampak semacam minyak warna hitam yang terus menerus mengeluarkan bunyi tadi, bahkan berbuih dan mengepulkan asap. Menyaksikan itu, Lu Leng dan Tam Goat Hua saling memandang sambil tersenyum getir! Ternyata rencana mereka untuk melangkah lagi itu harus melewati tempat di mana kini telah muncul lubang-lubang bundar itu. Setelah muncul lubang-lubang bundar itu, kini tiada tempat lagi untuk menaruh kaki kecuali di sisi orang-orangan batu!

Mereka berdua termangu-mangu, tidak berani sembarangan bergerak. Di saat bersamaan tiba-tiba di dalam badan kedua patung batu yang tadi menyemburkan sari beracun, justru mengeluarkan suara, "Sert! Sert!"

Bukan main terkejutnya Lu Leng dan Tam Goat Hua. Mereka mengira ada perangkap lagi, tetapi ketika mereka berpaling ke belakang, tidak terjadi apa pun di situ.

Lu Leng segera bertanya, "Kakak Goat, tadi kau mendengar suara apa tidak?"

Tam Goat Hua mengangguk. "Tentunya aku dengar!"

Lu Leng bertanya lagi, "Kakak Goat, tanda apa itu?"

Tiba-tiba hati Tam Goat Hua tergerak. Langsung dia balik bertanya, "Adik Leng, tenaga Kim Kong Sin Ci-mu bisa mencapai berapa jauh?"

"Kakak Goat, untuk apa kau menanyakan itu?"

"Kau jawab dulu!"

Lu Leng berpikir sejenak, setelah itu memberitahukan, "Dalam jarak dua depa tenaga Kim Kong Sin Ci-ku amat dahsyat sekali! Di luar dua depa sudah agak berkurang!"

Tam Goat Hua manggut-manggut. "Kalau begitu kita sudah punya akal! Pasti kita bisa melewati Lorong Rahasia ini!"

Lu Leng kelihatan tidak mengerti, ia terus memandangi Tam Goat Hua.

Gadis itu segera menunjuk ke depan sambil tersenyum dan berkata, "Sepuluh buah lubang bundar itu tentu berisi semacam cairan yang amat beracun dan mendesak agar kita melewati sisi orang-orangan batu! Apabila kita menginjak tempat di sisi itu, maka perangkap akan bergerak! Kira-kira begitu, kan?"

Lu Leng mengangguk. "Memang begitu!"

"Cobalah kau pikir. Tadi ketika kita menaruh kaki, boleh dikatakan amat ringan sekali! Akan tetapi perangkap yang ada sudah bergerak! Kalau kau menggunakan tenaga Kim Kong Sin Ci menyapu tempat di depan, bukankah akan membuat semua perangkap bergerak semua?"

Wajah Lu Leng berseri. "Tentu...." Usai menyahut wajah Lu Leng yang semula berseri itu langsung sirna, "Kakak Goat, kalau semua perangkap yang ada di dalam Lorong Rahasia Menembus Langit setelah bergerak satu kali lantas tidak berfungsi lagi, bagaimana bisa dikatakan lihay dan membahayakan?"

Tam Goat Hua manggut-manggut. "Tentunya tidak akan bergerak satu kali saja lantas tidak berfungsi lagi! Tetapi masih ada sedikit kesempatan yang bisa kita manfaatkan! Aku duga suara di dalam badan mereka tidak lain adalah bunyi alat perangkap yang mulai berfungsi kembali, mungkin cairan beracun mulai mengisi di dalam badan kedua orang-orangan batu itu!"

Lu Leng mengerutkan kening seraya berpikir. Lama sekali barulah ia berkata, "Ada baiknya apabila kita coba dari kedua orang-orangan batu ini!"

Tam Goat Hua manggut-manggut. "Aku juga bermaksud demikian!"

Lu Leng dan Tam Goat Hua dengan berhati-hati sekali membalikkan badan. Kemudian jari tengah Lu Leng bergerak mengarah pada kedua orang-orangan batu itu.

“Sert! Sert!” terdengar suara dua kali. Mulut kedua orang-orangan batu itu menyemburkan cairan beracun lagi!

Seusai mulut kedua orang-orangan batu itu menyemburkan cairan beracun, Tam Goat Hua segera berkata, "Adik Leng, cepat sedikit!"

Kali ini jari tengah Lu Leng diarahkan ke lantai yang terletak di tengah-tengah kedua orang orang-orangan batu itu. Tampak lantai itu sedikit jeblos ke dalam, namun mulut kedua orang-orangan batu tidak menyemburkan cairan beracun lagi! Mereka berdua saling memandang dengan wajah berseri-seri.

Tetapi dalam waktu sekejap di dalam badan kedua orang-orangan batu itu kembali berbunyi. "Sert! Sert!"

Setelah mendengar suara itu, Tam Goat Hua berkata dengan girang, "Beres! Kita menggunakan cara ini untuk terus maju!"

Lu Leng berkata serius, "Kita tetap harus berhati-hati sebab kesempatan yang akan kita manfaatkan itu tidak banyak!"

Tam Goat Hua menyahut sambil tersenyum, "ltu sudah pasti, kita tidak akan berhenti dan terus maju melewati belasan pasang lagi! Saat itu kita sama sekali tidak bisa berpikir apa-apa lagi, bahkan juga tidak bisa mempertimbangkan langkah-langkah kita. Kita masih harus mengadu untung! Sebelum mencapai tempat kosong di antara kedua belas pasang orang-orangan batu itu, kita pun harus memikirkan akal lain!"

Lu Leng mengangguk. "Baik!"

Selesai menyahut, jari tengah Lu Leng pun menunjuk ke arah kedua orang-orangan batu yang di depan. Tenaga jari tengah langsung menyambar ke sana. Seketika mulut kedua orang-orangan batu itu menyemburkan cairan beracun, kebetulan mengenai sebuah batu kecil yang ada di situ. Setelah mengepulkan asap, batu itu pun jadi cekung ke dalam!

Setelah kedua orang-orangan batu itu menyemburkan cairan beracun, Lu Leng dan Tam Goat Hua pun segera melangkah ke depan, berdiri di tengah-tengah pasangan ke tiga. Begitu seterusnya sampai beberapa kali. Dengan cara demikian, Lu Leng dan Tam Goat Hua berhasil melewati sepuluh pasang orang-orangan batu. Ketika berdiri di situ, jari tengah Lu Leng bergerak lagi mengarah ke depan, namun kali ini ternyata tiada reaksi apa-apa! Mereka berdua tertegun memandang ke depan. Masih terdapat dua belas pasang lagi, bahkan masih ada satu yang amat tinggi di tengah-tengah ujung lorong.

Setelah memandang sejenak barulah Lu Leng berkata, "Kakak Goat, tidak mungkin kita berdiri terus di sini. Lebih baik kita melangkah maju saja!"

Tam Goat Hua segera menggelengkan kepala. "Tidak boleh! Kita sudah melewati hampir separuh dari pasangan orang-orangan batu itu, mengapa harus menempuh bahaya di tengah jalan?" Sembari berkata Tam Goat Hua juga mengayunkan rantainya menghantam lantai di hadapannya.

"Trang!" terdengar suara benturan keras, tampak pula bunga api berpijar ke mana-mana.

Akan tetapi kedua pasang orang-orangan batu yang di hadapan mereka sama sekali tidak memperlihatkan reaksi apa pun, sepertinya tidak terdapat perangkap! Betapa herannya Lu Leng dan Tam Goat Hua. Kening gadis itu berkerut-kerut karena berpikir keras, namun saat ini justru tak terpikirkan olehnya apa gerangan yang telah terjadi!

Menyaksikan itu Lu Leng segera berkata, "Kakak Goat, setelah lantai di depan dihantam oleh rantai besimu sama sekali tidak memperlihatkan reaksi apa pun, kita maju saja!"

Tam Goat Hua menyahut dengan sungguh-sungguh, "Adik Leng, jangan bergurau dengan urusan berbahaya!"

"Kakak Goat, apakah kita harus terus berdiri di sini selama-lamanya?"

Tam Goat Hua menyahut setelah berpikir sejenak, "Tentu tidak! Lagi-pula apa salahnya kita berdiri di sini sebentar? Kita harus tahu, kalau kita juga terkubur di sini, tiada lagi orang yang akan menghadapi Liok Ci Khim Mo!"

Lu Leng menatapnya. "Aku bilang, guruku, paman Tam dan yang lainnya belum tentu sampai di sini!"

Tam Goat Hua menghela nafas panjang. "Adik Leng, balikkan badanmu dan lihatlah!"

Lu Leng tercengang. Segera ia membalikkan badannya dan seketika dia jadi melongo! Semula Lu Leng mengira Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek, Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan yang lainnya belum sampai di Lorong Rahasia Menembus Langit ini karena di lorong yang mereka lalui tadi amat bersih dan sunyi seolah-olah sepertinya tidak pernah terjadi apa pun!

Barusan mereka berhasil melewati sepuluh pasang orang-orangan batu. Mulut orang-orangan batu itu menyemburkan cairan beracun yang amat lihay, untung mereka tidak terkena cipratan cairan beracun itu! Namun saat ini ketika Lu Leng membalikkan badannya untuk melihat, ternyata lantai tampak bersih dan baru, sedangkan sepuluh buah lubang bundar juga sudah tidak kelihatan. Selain itu lorong rahasia yang ada pun telah berubah! Ini berarti kalau Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek dan yang lainnya tertimpa mala-petaka, orang yang datang belakangan pasti tidak akan mengetahuinya sebab tidak meninggalkan jejak sedikit pun!

Setelah tertegun sejenak, Lu Leng tersenyum getir seraya berkata, "Kakak Goat, orang mati tidak mungkin tidak meninggalkan sedikit pun jejak!"

Tam Goat Hua berkata perlahan, "Adik Leng, bagaimana mungkin aku berharap mereka celaka? Empat Puluh Sembilan Lorong Rahasia Menembus Langit memang luar biasa, kelihayannya sulit dibayangkan. Justru kelihatannya bila ada orang yang mati di sini, jejaknya pun akan tersapu bersih!" Ketika berkata Tam Goat Hua sudah mengucurkan air mata.

Lu Leng segera menggenggam tangannya erat-erat. "Kakak Goat, jangan berduka dulu! Lebih baik kita cari akal agar bisa melewati Lorong Rahasia Menembus Langit ini!"

Tam Goat Hua menghela nafas. Ia menyahut, "Kita tidak boleh terlampau memberanikan diri memasang badan untuk mencoba maju! Tetapi kalau dengan tenaga hantaman rantai besi ternyata tiada reaksi apa pun, kita harus menggunakan cara apa untuk menggerakkan perangkap di situ?"

Lu Leng menyahut, "Apakah mungkin... sudah sekian tahun, maka perangkap yang ada tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya?"

Tam Goat Hua segera berkata, "Adik Leng, mana boleh kita menduga dengan suatu kemungkinan?"

Lu Leng mengerutkan kening. Berselang sesaat barulah ia berkata, "Kalau begitu biar aku maju mencoba duluan! Apabila tidak terjadi sesuatu, kau boleh ikut!"

Tam Goat Hua menggeleng-gelengkan kepala. "Kau mulai lagi!"

Lu Leng tahu Tam Goat Hua menyalahkannya, tidak seharusnya mereka sedemikian mudah berpisah. Seketika Lu Leng berkata, "lni tidak bisa, itu tidak boleh! Lebih baik kita terus berdiri di sini saja!"

Mendadak sepasang bola Tam Goat Hua berputar. "Aku punya akal!"

"Kakak Goat punya akal apa?"

Tam Goat Hua memberitahukan, "Mengapa kita tidak merobohkan sepasang orang-orangan batu di depan?"

Lu Leng memandang ke depan. Setelah itu ia berkata, "Kalau begitu tenaga kita harus digabungkan!"

Tam Goat Hua mengangguk. "Tentu!"

Mereka mulai mengangkat tangan masing-masing, siap melancarkan pukulan ke arah sepasang orang-orangan batu di depan! Akan tetapi mendadak terdengar suara pembicaraan orang di belakang. Lu Leng dan Tam Goat Hua terkejut sekaligus girang. Terkejut karena dalam keadaan begini, kalau kedatangan musuh pasti sulit memecahkan perhatian untuk melawan. Tetapi mereka pun ingat, bagaimana mungkin ada orang lain yang memasuki Lorong Rahasia Menembus Langit ini? Orang yang bicara tadi, mungkin adalah Giok Bin Sin Kun-Tong Hong Pek atau Cit Sat Sin Kun-Tam Sen suami isteri. Bila mereka sedang berbicara tentunya tidak mengalami kecelakaan, bagaimana tidak menggirangkan Lu Leng dan Tam Goat Hua?

Mereka berdua saling memandang, tetap berdiri tak bergerak di tempat dan hanya mendengar dengan penuh perhatian. Semula suara pembicaraan itu terdengar jauh sekali, tidak bisa didengar dengan jelas. Namun tak lama kemudian suara pembicaraan itu semakin dekat, walau masih belum terdengar jelas namun dapat terdengar nada orang itu agak tua, yang satu lagi adalah suara seorang gadis. Begitu mendengar suara itu, bukan main girangnya hati Lu Leng dan Tam Goat Hua karena menganggap kedua orang yang sedang berbicara itu adalah Cit Sat Sin Kun-Tam Sen dan Han Giok Shia.

Han Giok Shia dan Cit Sat Sin Kun-Tam Sen memasuki Lorong Rahasia Menembus Langit secara terpisah. Kini mereka bersama-sama, berarti sudah berkumpul kembali. Hal ini amat menggirangkan Lu Leng dan Tam Goat Hua. Ketika mereka berdua baru mau bersorak kegirangan, suara pembicaraan kedua orang itu sudah lebih dekat lagi sehingga terdengar lebih jelas. Begitu mendengar suara kedua orang itu, Lu Leng dan Tam Goat Hua pun jadi tertegun. Ternyata suara bernada tua itu bukan suara Cit Sat Sin Kun-Tam Sen, sedangkan suara anak gadis itu pun bukan suara Han Giok Shia! Itu membuat Lu Leng dan Tam Goat Hua terkejut dan tercengang.

Kemudian Lu Leng berkata dengan suara rendah, "Kakak Goat, siapa kedua orang itu yang kelihatannya amat kebetulan datang di saat seperti ini?"

Tam Goat Hua masih terus mendengar dengan penuh perhatian. Setelah itu barulah ia menyahut, "Heran! Suara bernada tua itu seperti... Kou Hun Siu!"

Lu Leng segera menyambung, "Yang satu lagi adalah Toan Bok Ang!"

Saat ini suara pembicaraan itu sudah dekat sekali, maka Lu Leng dan Tam Goat Hua pun dapat memastikan bahwa kedua orang itu memang Kou Hun Siu dan Toan Bok Ang adanya! Betapa herannya Lu Leng dan Tam Goat Hua, sebab ketika Toan Bok Ang berpisah dengan Lu Leng, tiada seorang pun yang mengetahui jejak gadis itu. Namun kini Toan Bok Ang malah bersama Kou Hun Siu, itu betul-betul di luar dugaan! Lu Leng dan Tam Goat Hua saling memandang lagi. Mereka pun berpikir, mungkin Toan Bok Ang amat berduka sehingga bergabung dengan Liok Ci Khim Mo! Tapi kemudian mereka merasa itu tidak masuk akal sama sekali! Karena Toan Bok Ang bukanlah gadis semacam itu!

Kini apa yang dibicarakan Kou Hun Siu dengan Toan Bok Ang sudah dapat terdengar jelas. Mendadak terdengar Kou Hun Siu tertawa kering dan berkata, "Bocah perempuan kecil, apakah kau berani macam-macam?"

Terdengar suara sahutan Toan Bok Ang yang penuh kegusaran, "Kini aku telah kau kuasai. Bagaimana mungkin aku berani macam-macam?"

Kou Hun Siu tertawa terkekeh-kekeh. "Betul! Apabila aku memperoleh kebaikan, kau pun pasti kebagian! Karena itu kau harus menuruti perintahku!"

Toan Bok Ang menyahut, "Kau sama sekali tidak mempercayai perkataanku. Kalau terjebak oleh akal busuk biarawati tua itu, kau harus ingat! Tiada kaitannya dengan diriku!"

Kou Hun Siu tertawa panjang. "Legakanlah hatimu. Biarawati tua itu adalah kawan lamaku, dia tidak akan menjebakku dengan akal busuk!"

Ketika mereka berbicara sampai di situ sudah terdengar semakin jelas dan tak lama lagi pasti akan tiba di Lorong Rahasia Menembus Langit itu! Dalam hati Lu Leng dan Tam Goat Hua merasa makin heran dan tak habis berpikir! Walau pun mereka berdua mendengar jelas apa yang dibicarakan Kou Hun Siu dengan Toan Bok Ang, namun isi dan arti pembicaraan itu sama sekali tidak dimengerti oleh mereka berdua! Mereka hanya tahu bahwa Toan Bok Ang tidak bergabung dengan Liok Ci Khim Mo, melainkan dikuasai oleh Kou Hun Siu. Sedangkan Kou Hun Siu memaksa Toan Bok Ang melakukan sesuatu.

Kini mereka berada di dalam Lorong Rahasia, sudah pasti demi benda pusaka yang disimpan di dalam gudang pusaka tersebut. Tetapi mengapa Kou Hun Siu menghendaki Toan Bok Ang yang menunjukkan jalan? Apakah Toan Bok Ang tahu akan rahasia Empat Puluh Sembilan Lorong Rahasia Menembus Langit itu? Ketika mereka sedang berbicara, mereka juga menyinggung seorang biarawati tua. Siapa biarawati tua itu? Dan ada hubungan apa di antara mereka? Semua itu memang sulit sekali untuk dipahami!

Begitu mendengar suara mereka semakin mendekat, Lu Leng segera berbisik pada Tam Goat Hua, "Kita harus cepat-cepat sembunyi!"

Tam Goat Hua menyahut, "Tapi di dalam Lorong Rahasia ini setiap langkah penuh perangkap! Bagaimana kita bisa bersembunyi?"

Lu Leng menengok kesana-kemari. Kemudian ia berkata, "Kakak Goat, tidak ada halangan bagi kita untuk bersembunyi! Di belakang orang-orangan batu itu adalah tempat yang terbaik!"

Tam Goat Hua tahu jelas itu pun berbahaya, namun urusan sudah amat mendesak. Kalau sampai Kou Hun Siu menemukan mereka, pasti akan bertambah repot menempuh bahaya itu! Mereka segera melesat ke depan dan berhenti di sebuah orang-orangan batu, sekaligus bersembunyi di belakangnya! Perlu diketahui, Empat Puluh Sembilan Lorong Rahasia Menembus Langit itu amat luar biasa. Di situ banyak terdapat perangkap yang penuh bahaya dan misteri! Saat ini kalau tidak terdapat sedikit perubahan, Lu Leng dan Tam Goat Hua pasti sudah jadi mayat. Ada perubahan apa di dalam Lorong Rahasia itu? Tentang itu akan diceritakan nanti, saat ini Lu Leng dan Tam Goat Hua tidak tahu.

Setelah bersembunyi di belakang orang-orangan batu, tidak ada reaksi apa pun di situ. Mereka berdua mengira rencana mereka telah berhasil. Setelah bersembunyi di situ, tak lama tampak dua sosok bayangan berkelebat ke dalam Lorong Rahasia itu dan berhenti. Mereka adalah Kou Hun Siu dan Toan Bok Ang! Lu Leng dan Tam Goat Hua mengintip ke arah mereka. Tampak wajah gadis itu penuh diliputi kegusaran sedangkan Kou Hun Siu tersenyum-senyum licik. Telapak tangan Kou Hun Siu memegang jalan darah Nau Hu Hiat di leher gadis itu. Asal Kou Hun Siu mengerahkan lweekang, Toan Bok Ang pasti celaka. Tidak heran gadis itu mengatakan dirinya dikuasai Kou Hun Siu. Mereka berdua berhenti di situ.

Kou Hun Siu memandang ke depan seraya berkata pada Toan Bok Ang, "Cara bagaimana berjalan ke depan, sudah waktunya kau beritahukan!"

Toan Bok Ang menyahut, "Kau tidak takut aku akan mati bersamamu, malah mempercayai biarawati tua bangsat itu!"

Wajah Kou Hun Siu berubah serius, sepertinya sedang mempertimbangkan haruskah mempercayai biarawati tua itu?

Di saat Kou Hun Siu sedang mempertimbangkan hal itu, Toan Bok Ang pun berkata perlahan, "Kou Hun Siu, kau merupakan tokoh tua rimba persilatan, mengapa tidak memahami ini? Kalau aku tahu rahasia Empat Puluh Sembilan Lorong Menembus Langit, sekali masuk hanya boleh mengambil satu macam benda pusaka. Namun bukankah aku bisa masuk berkali-kali untuk mengambil semua benda pusaka itu? Mana mungkin aku bisa kau kuasai?"

Wajah Kou Hun Siu berubah lagi mendengar perkataan Toan Bok Ang. Setelah itu ia menatap Toan Bok Ang seraya berkata, "Memang kau menghendaki begitu, tapi tidak keburu melaksanakannya karena sudah dikuasai olehku!"

Toan Bok Ang tertawa. "Sungguh menggelikan! Kalau kau tidak takut mati, boleh ikut bersamaku berjalan ke depan!"

Lu Leng yang bersembunyi melihat Toan Bok Ang dikuasai oleh Kou Hun Siu, hatinya pun menjadi amat gusar sekali. Walau tiada rasa cinta terhadap gadis itu, namun sebelah tangannya justru putus karena perbuatan Lu Leng! Setelah kejadian tersebut, Lu Leng telah bersumpah akan membuat hati Toan Bok Ang gembira seumur hidupnya! Selain soal cinta yang tidak dapat dipaksakan itu, Lu Leng rela berbuat apa pun demi Toan Bok Ang! Saking gusar dalam hati, sepasang mata Lu Leng pun jadi berapi-api dia sudah siap untuk melesat ke luar.

Tam Goat Hua yang berada di sisinya dari tadi sudah tahu akan maksud hatinya! Sebelum Lu Leng bergerak, cepat-cepat dia menggenggam lengan Lu Leng erat-erat. Sesungguhnya Tam Goat Hua bukan tidak mau menolong Toan Bok Ang, melainkan memikirkan Lorong Rahasia yang amat bahaya itu! Mungkin begitu Lu Leng melesat ke luar, sudah mengalami kecelakaan!

Sementara seusai berkata Toan Bok Ang pun merapatkan bibirnya, tidak mau bicara lagi. Sedangkan wajah Kou Hun Siu tampak berubah tak menentu!

Berselang sesaat barulah Kou Hun Siu berkata, "Kau boleh berjalan ke depan!"

Toan Bok Ang bertanya dengan dingin, "Kau tidak takut mati?"

Kou Hun Siu tertawa gelak. "Hahaha! Aku sudah sedemikian tua, apakah masih akan takut mati? Tapi kalau kau berani macam-macam, masih muda akan kehilangan nyawa. Sungguh sayang sekali!"

Toan Bok Ang mendengus dingin, kemudian berjalan maju selangkah! Selangkah itu justru membuatnya tepat di tengah-tengah kedua orang-orangan batu yang berada di situ! Menyaksikan itu, Lu Leng dan Tam Goat Hua nyaris berseru tak tertahan! Karena begitu kaki menginjak lantai batu yang di situ, pasti akan jeblos ke dalam. Sedikit perlu diketahui, lantai batu yang di situ, disusun rapi seperti bata masa kini! Apabila dijeblos kedalam sedikit, maka mulut kedua orang-orangan batu itu akan menyemburkan cairan beracun!

Tetapi sebelum Lu Leng dan Tam Goat Hua mengeluarkan suara, justru terjadi suatu hal yang amat di luar dugaan! Tidak hanya Toan Bok Ang yang menginjak lantai batu itu, bahkan Kou Hun Siu pun ikut menginjak pula, namun kedua orang-orangan batu itu sama sekali tidak menyemburkan cairan beracun! Lu Leng dan Tam Goat Hua terbelalak terheran-heran hingga mulut ternganga lebar!

Terdengar Kou Hun Siu tertawa licik. "Bocah perempuan, kau tetap menyayangi nyawamu! Kuberi-tahukan, di dalam gudang pusaka Mo Liong Seh Sih terdapat juga dua macam benda pusaka! Sebuah Lan Tian Giok Sek dan sebuah Cing Ming Kuo! Kalau kau memperoleh kedua benda pusaka itu, kau boleh pergi mencari tabib yang terkenal, lalu mengutungkan lengan orang yang baru mati guna menyambung lenganmu yang buntung itu! Nah, maka kukatakan tadi, kau pun akan mendapatkan kebaikan! Karena itu janganlah kau macam-macam!"

Toan Bok Ang tertawa dingin. "Tidak perlu kau mempengaruhiku!"

Kou Hun Siu tertawa. "Aku katakan itu demi kebaikanmu, lho! Kau masih muda tapi sebelah lenganmu telah kutung, bukankah menderita sekali?"

Toan Bok Ang mendongakkan kepala. "Dugaanmu keliru. Lenganku ini justru dikutungkan oleh orang yang amat kucintai! Aku sama sekali tidak berharap lenganku dapat disambung...." Berkata sampai di sini Toan Bok Ang pun berhenti. Berselang sesaat barulah dilanjutkan, "Setiap saat aku pasti memandang bahuku yang kehilangan lengan ini agar bisa mengenang kembali pada orang yang amat kucintai itu! Siapa mengharap kedua benda pusaka itu? Tidak sama sekali!"

Kelihatannya Toan Bok Ang berusaha menahan air matanya. Namun begitu usai berkata, tak tertahan lagi air matanya pun meleleh! Lu Leng yang bersembunyi di belakang orang-orangan batu, hatinya seperti tersayat ketika mendengar itu!

Kou Hun Siu berkata dengan dingin, "Kalau begitu, mengenai lenganmu yang kutung itu, aku tidak akan memaksa! Yang penting... cepat berjalan ke depan!"

Toan Bok Ang menyeka air matanya, lalu berjalan selangkah demi selangkah. Lu Leng dan Tam Goat Hua terus memperhatikannya. Terlihat langkahnya tak teratur, seakan tidak menaruh perhatian pada perangkap yang ada! Tetapi anehnya, meski pun Toan Bok Ang terus berjalan namun semua perangkap di dalam lorong itu tidak berfungsi sama sekali! Itu membuat Lu Leng dan Tam Goat Hua bertambah heran, sedangkan Kou Hun Siu dan Toan Bok Ang pun semakin mendekati tempat persembunyian mereka!

Tiba-tiba Tam Goat Hua teringat akan satu hal, yakni ketika mereka telah melewati sepuluh pasang orang-orangan batu, gadis itu pun menghantam lantai batu di depannya dengan rantai besi tapi tiada reaksi apa pun, sepertinya perangkap di situ sudah tidak berfungsi. Begitu pula ketika mereka berdua melesat ke arah sebuah orang-orangan batu, juga tidak terjadi apa-apa. Sebetulnya itu tidak seharusnya terjadi di dalam Lorong Rahasia Menembus Langit tersebut! Kini Toan Bok Ang berjalan ke depan menginjak lantai batu itu, perangkap itu pun tidak berfungsi.

Keadaan ini memang sulit dipahami! Tetapi kalau kejadian itu disambung jadi satu dan dipikirkan kembali, maka akan memperoleh satu kesimpulan, yaitu semua perangkap di dalam Empat Puluh Sembilan Lorong Rahasia Menembus Langit kini sudah berhenti berfungsi! Tam Goat Hua memang cerdas. Dia dapat berpikir sampai ke situ, namun tak terpikirkan olehnya perubahan apa yang telah terjadi sehingga membuat semua perangkap tidak berfungsi semua?

Usai berpikir, Tam Goat Hua segera memberi isyarat kepada Lu Leng. Lu Leng tahu akan isyarat tersebut, langsung dia bersiap-siap untuk menerjang! Ternyata Tam Goat Hua sudah memikirkan suatu rencana. Berhubung semua perangkap di situ sudah tidak berfungsi, maka dia mengajak Lu Leng membokong Kou Hun Siu sekaligus menyelamatkan Toan Bok Ang! Setelah melihat Lu Leng bersiap-siap, Tam Goat Hua pun manggut-manggut!

Saat ini Toan Bok Ang dan Kou Hun Siu sudah berada di sekitar tempat persembunyian mereka berdua. Tam Goat Hua langsung menggenggam rantai besinya erat-erat, sedangkan Lu Leng terus menggenggam golok pusaka Su Yang To. Mereka berdua menahan nafas, menatap lekat-lekat pada Kou Hun Siu. Tak lama Toan Bok Ang dan Kou Hun Siu sudah melewati sisi mereka berdua yang bersembunyi di belakang orang-orangan batu.

Begitu punggung Kou Hun Siu sudah berada di depan mata, Lu Leng dan Tam Goat Hua langsung menyerang tanpa mengeluarkan suara. Tam Goat Hua menyerang dengan rantai besi, mengeluarkan jurus Hu Liong Tim Hai (Naga Tenggelam ke Laut), mengarah bagian bawah Kou Hun Siu! Sedangkan Lu Leng mencelat ke atas, menyerang bagian atas Kou Hun Siu dengan golok pusaka Su Yang To menggunakan Thian Hou Sam Sek! Jurus serangan mereka amat cepat, bahkan juga mengerahkan sembilan bagian tenaga! Seketika terdengar suara menderu-deru dan tampak cahaya golok pusaka Su Yang To berkelebat-kelebat!

Terdengar Kou Hun Siu bersiul panjang disusul dengan suara jeritan Toan Bok Ang. Terlihat badan gadis itu terpental ke depan beberapa depa, lalu jatuh di atas lantai! Pada saat yang sama terlihat juga sepercik cahaya putih yang amat halus berkelebat di antara deruan rantai besi dan cahaya golok pusaka Su Yang To, kemudian tampak badan Tam Goat Hua, Lu Leng dan Kou Hun Siu terpencar mundur! Setelah mereka bertiga terpencar mundur, terlihat senjata Kou Hun Si milik Kou Hun Siu melilit di rantai besi Tam Goat Hua! Mereka berdua saling tarik-menarik menggunakan lweekang.

Kou Hun Siu memiliki lweekang hasil latihan puluhan tahun. Dia berhasil menarik Tam Goat Hua tergeser maju dua langkah! Menyaksikan itu Lu Leng pun tidak menghiraukan keadaan Toan Bok Ang yang tergeletak di lantai batu. Lu Leng segera maju ke depan sambil menggerakkan tangan kirinya, ternyata dia mengeluarkan jurus Si Siang Pik Seng (Empat Penjuru Pasti Tumbuh) untuk menyerang Kou Hun Siu. Empat rangkum angin jari yang amat dahsyat mengarah orang tua itu!

Saat ini perhatian Kou Hun Siu sedang tertuju pada Tam Goat Hua dan berusaha untuk menarik kembali senjata Kou Hun Si-nya, sedangkan Lu Leng telah menyerangnya dengan Kim Kong Sin Ci. Namun Kou Hun Siu memang cerdas dan tahu bahaya. Kalau dia mengeraskan hati menerima serangan Lu Leng, meski pun tidak akan menderita luka parah namun senjata andalannya pasti akan direbut oleh Tam Goat Hua!
DONASI VIA TRAKTEER Bagi para cianpwe yang mau donasi untuk biaya operasional Cerita Silat IndoMandarin dipersilahkan klik tombol hati merah disamping :)

Posting Komentar